Menjawab Kekhawatiran, Apakah Leukimia Bisa Sembuh?

Menjawab Kekhawatiran, Apakah Leukimia Bisa Sembuh?

Apakah leukimia bisa sembuh? Banyak sekali orang-orang yang mempertanyakan hal ini. Sebab tak dapat dipungkiri lagi bahwa ancaman dari jenis kanker satu ini memang teramat menghantui.

Kita semua tentu ingin menghindari penyakit ini. Begitu pun mereka yang sudah terlanjur mengidapnya. Berharap-harap bahwa peluang kesembuhan itu masih dapat dinikmati suatu hari nanti. Semoga saja.

Nah, jika Anda termasuk salah seorang yang bertanya-tanya soal kesembuhan leukimia, baik itu pihak yang menderita maupun yang ingin mengantisipasinya, maka Anda sudah berada di tempat yang tepat.

Yuk, langsung kita bahas selengkapnya!

Sebelum Menjawab Apakah Leukimia Bisa Sembuh atau Tidak, Mari Kita Kenali Dulu Sekilas Tentang Penyakit Ini

Leukemia adalah jenis kanker umum yang mempengaruhi keberadaan sel darah putih. Peluang bertahan hidup serta kesembuhan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, yang di antaranya pun meliputi sisi usia penderita dan responnya terhadap pengobatan.

Dikutip dari databoks.katadata.co.id, WHO menyatakan bahwa jumlah kematian akibat kasus leukimia di Indonesia pada tahun 2018 mencapai angka 11.314 jiwa, di mana angka ini merupakan tingkat kematian terbanyak peringkat kelima yang disebabkan oleh kanker.

Leukemia sendiri ada banyak jenis kondisinya lagi. Jenis yang berkembang pada seseorang penderita, tergantung juga pada sel darah putih mana yang dipengaruhi, serta faktor-faktor lainnya.

Penyakit ini dapat mencegah sel darah putih melawan infeksi, sehingga menyebabkannya berkembang biak hingga tak lagi terkendali.

Pertumbuhan berlebih ini pun akhirnya dapat menyebabkan kepadatan berlebih pada sel-sel darah sehat, yang dampak akibatnya dapat menyebabkan masalah kesehatan lain di seluruh bagian tubuh penderitanya.

Setidaknya, leukemia dapat digolongkan menjadi 2 bagian, yakni:

  • Akut, yaitu ketika sebagian besar sel darah putih yang terkena tidak dapat berfungsi secara normal, sehingga menyebabkan degenerasi secara cepat.
  • Kronis, di mana terjadi ketika hanya beberapa sel darah yang terkena tidak dapat berfungsi secara normal, dan akibatnya menyebabkan degenerasi yang lebih lambat.

Data Persentase Kematian Penderita Leukimia Berdasarkan Usia

Data terakhir menunjukkan bahwa persantase tingkat kelangsungan hidup penderita leukimia dalam 5 tahun untuk semua sub jenisnya adalah 61,4 persen.

Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun tersebut, melihat berapa banyak orang yang masih dalam hidup 5 tahun setelah mendapati diagnosis leukimia.

Penyakit leukemia paling sering dialami pada orang-orang yang sudah memasuki usia di atas 55 tahun, dan didiagnosa pada usia sekitar 66 tahun.

Kendapati demikian, leukimia justru termasuk salah satu kanker yang paling umum diderita juga oleh anak-anak di bawah usia 20 tahun, lho. Walaupun peluang kelangsungan hidup dan kesembuhan masih lebih tinggi di rentang usia ini.

Menurut National Cancer Institute, persentase kematian akibat leukimia menurut rentang usia adalah sebagaimana yang tertera pada tabel berikut:

Kelompok UsiaPersentase Kematian
Usia di bawah 20 tahun.2.2%
20-34 tahun.2.6%
35-44 tahun.2.4%
45-54 tahun.5.5%
55-64 tahun.12.6%
65-74 tahun.23.1%
75-84 tahun.30%
Usia 85 tahun ke atas.21.6%

Lantas, Apakah Leukimia Bisa Sembuh?

Meskipun data kematian akibat leukimia menunjukkan angka yang cukup tinggi, dan lebih-lebih tidak ada obat khusus untuk penyakit ini, bukan berarti ia tak dapat diobati sama sekali.

Masih ada kok, cara-cara yang dapat diterapkan sebagai langkah upaya mengobati leukimia, dengan tujuan demi mencegahnya datang kembali lagi tentunya.

Perawatan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Kemoterapi.
  • Terapi radiasi.
  • Transplantasi stem cell.
  • Penggunaan antibiotik.

Meski begitu, keberhasilan proses pengobatan untuk sembuh yang telah dijelaskan di atas tadi pun masih dipengaruhi lagi oleh berbagai faktor lainnya.

Selain itu, perawatan juga bisa berlangsung selama beberapa bulan, atau bahkan menahun, tergantung dari jenis leukimia dan tingkat keparahan yang diderita.

Faktor yang Mempengaruhi Apakah Leukimia Bisa Sembuh atau Tidak

Ada berbagai macam faktor yang dapat berpengaruh terhadap peluang seseorang bisa sembuh dari penyakit leukemianya. Faktor-faktor tersebut di antaranya meliputi:

  • Usia.
  • Waktu diagnosis.
  • Perkembangan dan penyebaran kanker.
  • Jenis leukemia apa yang diderita.
  • Riwayat keluarga dengan kondisi darah dan leukemia.
  • Tingkat kerusakan tulang.
  • Paparan bahan kimia tertentu, seperti bensin dan beberapa petrokimia.
  • Paparan jenis kemoterapi dan terapi radiasi tertentu.
  • Mutasi kromosom.
  • Respon tubuh terhadap pengobatan.
  • Jumlah sel darah.
  • Kebiasaan merokok.

Dukungan untuk Para Penderita Leukemia

Menerima diagnosis leukemia, tentunya akan mengubah nasib hidup dan menantang bagi penderita maupun orang yang mereka cintai.

Sangat wajar bilamana si penderita merasakan campuran emosi setelah mendapati diagnosis ini. Mengharap-harapkan sembuh dari leukimia sudah pasti, namun rasa khawatir takkan semudah itu untuk pergi.

Setiap orang bisa mengeluarkan reaksi yang berbeda dalam situasi ini. Beberapa dari kita mungkin mencoba memasang wajah berani untuk melindungi orang yang mereka cintai, sementara yang lain akan mencari dukungan secara terbuka.

Penting untuk diingat, bahwa banyak lingkungan yang mendukung penderita leukimia, bagi siapa pun ia serta dari berbagai sumber kalangan. Hal ini termasuk:

  • Seorang Dokter: Anda bisa mengajukan pertanyaan tentang leukemia, gejalanya, pilihan pengobatan, tahapan, dan tingkat kelangsungan hidup dapat membantu seseorang memahami kondisi mereka.
  • Teman dan Keluarga: Teman dan keluarga dapat memberikan dukungan yang intim dan emosional. Mereka juga dapat membantu seseorang dengan tugas sehari-hari yang mungkin menjadi terlalu sulit karena gejala atau pengobatan leukemia.
  • Kelompok Pendukung: Kelompok -kelompok ini berguna untuk bertemu orang lain yang dapat menawarkan nasihat dan dukungan dari pengalaman atau keahlian mereka sendiri. Ada kelompok pendukung untuk penderita leukemia dan orang yang mereka cintai.
  • Yayasan Amal: Organisasi, seperti Yayasan Kanker Indonesia di antaranya, berdedikasi untuk memberikan dukungan kepada orang-orang dengan diagnosis kanker. Mungkin juga ada badan amal lokal dan sumber daya online yang dapat membantu seseorang memahami dan mengelola kondisinya.

Akhir Kata

Semua orang tentu ingin menjauhi penyakit ini. Yup, apalagi kalau bukan leukimia. Hal tersebut tak lain berangkat dari kekhawatiran akan resiko kematian yang begitu tinggi menghantui, dan ditambah lagi dengan kecilnya peluang kesembuhan.

Meski begitu, jika ditanya apakah leukimia bisa sembuh atau tidak, maka tetap saja penyakit ini pun dapat diobati. Yakinlah bahwa setiap penyakit tetap ada jalan kesembuhannya.

Semoga bermanfaat.