Kanker Serviks Menular atau Tidak? Ini Penjelasannya

Kanker Serviks Menular atau Tidak? Ini Penjelasannya

Berbicara soal kanker serviks, maka banyak di antara kita yang bertanya-tanya, apakah kanker serviks menular atau tidak.

Penyakit ini masih menjadi momok yang mengkhawatirkan bagi banyak orang, utamanya wanita. Bagaimana tidak? Penyakit ini biasanya tidak menimbulkan gejala di awal-awal kehadirannya, sehingga penangannya sering telat dan berakhir pada kematian.

Kanker serviks sendiri merupakan jenis kanker yang menyerang area serviks, atau yang dikenal juga sebagai leher rahim.

Apakah Kanker Serviks Menular?

Penularan Kanker Serviks
hiptoro.com

Jadi, kanker serviks menular atau tidak, sih?

Penyakit kanker serviks pada dasarnya tidak dapat menular. Sebab, kanker serviks hanya akan terjadi ketika sel-sel di sekitaran serviks bermutasi menjadi ganas.

Namun, yang menjadi masalah ialah, apa yang menyebabkan terjadinya mutasi tersebut ternyata dapat menular, lho. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah virus HPV.

Virus HPV dikenal juga dengan nama human papillomavirus. Virus ini dapat menginfeksi beberapa bagian tubuh, sehingga menyebabkan terjadinya kanker serviks.

Selain kanker serviks, penyakit lain yang bisa terjadi akibat infeksi virus ini antara lain:

  • Kutil kelamin
  • Kanker anus
  • Kanker tenggorokan
  • Dan lain-lain

Karena apa yang memicu terjadinya kanker serviks dapat menular, maka tak heran banyak orang yang beranggapan bahwa penyakit ini termasuk jenis penyakit menular. Padahal, yang menular sejatinya adalah pemicunya, bukan penyakit yang timbul akibatnya.

Bagaimana Proses Penularan Kanker Serviks?

Proses Penularan Kanker Serviks
Pixabay

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, kanker serviks ini menular melalui infeksi virus HPV. Jenis virus HPV ada banyak sekali. Namun yang paling sering menjadi penyebab kanker serviks adalah tipe 16 dan tipe 18.

Hubungan seksual diketahui menjadi salah satu perantara paling sering yang mengakibatkan terjadinya penularan virus ini. Karena itulah infeksi virus ini lebih sering dialami oleh remaja atau orang dewasa yang sudah aktif secara seksual.

Saat seorang penderita virus HPV melakukan hubungan seksual, maka ia berpotensi menularkan virus tersebut kepada pasangannya.

Meski sudah tertular, virus HPV tidak selalu mengakibatkan kanker serviks. Bisa jadi menjadi penyakit lainnya, bisa juga sembuh dengan sendiri, atau bahkan tidak menyebabkan masalah kesehatan apa-apa.

Akan tetapi, apabila seseorang yang terinfeksi kebetulan memiliki daya tahan tubuh lemah, atau mungkin virus yang menginfeksinya masuk ke dalam kriteria ganas, maka infeksi ini dapat berlanjut menjadi sebuah bencana.

Virus HPV yang menginfeksi tersebut akan memicu terjadinya proses mutasi genetik pada sel-sel sehat di sekitar area serviks, sehingga sel tersebut berubah menjadi abnormal, ganas, dan akhirnya menjadi sel kanker.

Belum sampai di situ. Meski sudah menjadi kanker, penyakit ini biasanya tidak menimbulkan gejala di awal kehadirannya. Sedangkan begitu mencapai stadium akhir, satu demi satu gejala kanker serviks pun bermunculan.

Apa dampaknya? Tentu saja penanganan menjadi terlambat. Ketika sudah semakin parah, maka proses pengobatan pun akan lebih sulit dilakukan, dibandingkan jika segera mendapat pertolongan sejak dini.

Ingat! Penularan virus HPV ini lebih rentan terjadi pada orang-orang yang memiliki kebiasaan seks bebas, apalagi jika sampai memiliki pasangan seksual lebih dari satu orang.

Apa Saja yang Bisa Menjadi Perantara Penularan Kanker Serviks?

Perantara Penularan
Pixabay

Hubungan seksual memang merupakan salah satu perantara yang paling sering menjadi jalan bagi penularan virus HPV.

Namun nyatanya bukan hanya itu saja. Sebab, virus penyebab kanker serviks tersebut dapat menular melalui hal lain juga. Dengan begitu, seseorang yang belum aktif secara seksual pun bisa menjadi korban dari keganasan virus ini.

Dikutip dari Liputan6.com, menurut salah satu penelitian Sexual Heath, penularan virus HPV tidak hanya menular hubungan seksual, namun bisa juga dari tempat-tempat tertentu, seperti tempat permiksaan dokter, pusat kebugaran, hingga kamar ganti.

Belum ditambah lagi dengan adanya anggapan, bahwa virus HPV juga dapat menular melalui toilet, salaman, hingga pegangan pintu.

Memang potensi penularannya tidak sebesar kontak seksual secara langsung. Namun setidaknya, gunakanlah celana atau rok yang lebih panjang sebagai bentuk kehati-hatian.

Selain itu, kita juga tidak dapat memvonis bahwa penderita kanker serviks selalu pelaku seks bebas. Banyak di antara mereka yang justru tertular HPV dari suaminya sendiri, atau mungkin melalui kemungkinan-kemungkinan yang telah disebutkan tadi.

Adakah Hal yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Penyakit Ini?

Pencegahan Kanker Serviks
Pixabay

Demi meminimalisir resiko terinfeksi virus HPV yang notabene merupakan penyebab kanker serviks, sudah sepatutnya bagi kita untuk senantiasa menerapkan langkah-langkah pencegahan.

Beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker serviks antara lain:

  • Lakukan vaksinasi virus HPV. Vaksinasi ini optimalnya diberikan sebelum seorang wanita mulai aktif secara seksual, dengan rentang usia antara 9 sampai 26 tahun.
  • Lakukan pemeriksaan pap smear secara rutin, sejak Anda memasuki usia 21 tahun. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi dini kelainan serviks sebelum berubah menjadi kanker.
  • Hanya melakukan hubungan seksual secara sehat, dengan menjauhi seks bebas, tidak berganti-ganti pasangan, serta tidak memulai hubungan seksual di usia dini.
  • Senantiasa menjaga kebersihan area kewanitaan.
  • Jaga pola hidup sehat dan kebiasaan makan.
  • Jangan merokok.

Pada intinya, dengan senantiasa menjaga pola hidup yang sehat, diharapkan kita semua bisa terhindar dari berbagai macam penyakit, khususnya kanker serviks.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terlanjur Tertular Kanker Serviks?

Mengobati Kanker Serviks
noticiasaominuto.com

Sedangkan jika sudah terlanjur tertular, maka hal apa yang harus dilakukan? Tentu saja jawabannya adalah dengan menjalani pengobatan.

Banyak penderita kanker -termasuk kanker serviks- enggan untuk memeriksakan kondisinya kepada dokter, karena merasa khawatir akan serangkaian pengobatan yang mungkin harus dilalui.

Padahal, jika pengobatan tersebut sampai telat dilakukan, dan kondisi kanker lepas dari pengawasan, maka penyakit ini justru bisa membawa musibah yang lebih besar lagi bagi penderitanya, yakni kematian.

Oleh karena itu, jangan ragu untuk memeriksakan dan mengonsultasikan kondisi Anda kepada dokter, agar dapat memperoleh pengobatan yang tepat. Dengan begitu, kanker serviks diharapkan bisa sembuh, atau setidaknya tidak memperburuk keadaan.

Nah, apa saja bentuk pengobatan yang biasa dilakukan pada penderita kanker serviks. Jawabannya ada beberapa, di antaranya sebagai berikut:

  • Metode operasi atau bedah.
  • Kemoterapi.
  • Radioterapi.
  • Dan masih ada beberapa metode pengobatan lainnya.

Detail bahasan seputar pengobatan kanker serviks, dapat Anda baca di artikel “Pengobatan Kanker Serviks” ini.

Akhir Kata

Demikianlah pembahasan tentang penularan kanker serviks. Semoga saja artikel ini sudah cukup rinci dalam menjawab pertanyaan, mengenai apakah kanker serviks menular atau tidak.

Pada intinya, penyakit kanker serviks sendiri sejatinya bukanlah suatu penyakit menular. Namun, yang menular adalah penyebab dari kanker serviks itu sendiri, yakni virus HPV.

Mari senantiasa menjaga kehidupan yang sehat, khususnya dalam kebiasaan seksual. Jauhi kebiasaan seks bebas, serta lakukanlah pemeriksaan pap smear secara rutin sebagai bentuk upaya pencegahan kanker serviks.

Sedangkan jika terlanjur mendapati ketidaknormalan pada area kewanitaan, apalagi jika sampai mendapati gejala-gejala kanker, segera lakukanlah pemeriksaan ke dokter untuk mendapat pengobatan.

Semoga bermanfaat.